Senin, 22 Maret 2010

…tak bisakah kau menungguku
hingga nanti tetap menunggu
tak bisakah kau menuntunku
menemani jalan hidupku…

Potongan lagu Tak Bisakah yang merupakan original sound track (OST) film Alexandria ini membuat sedikitnya 20 ribu orang di Stadion Swakarya Muara Teweh, Kalteng berjingkrak. Ariel bersama personel Peterpan lain menyanyikannya dengan bersemangat. Meskipun baru dirilis, massa tampaknya begitu cepat beradaptasi. Bukti betapa dahsyat kekaguman pada sang idola.

Di tengah popularitas yang terus melambung, band asal Bandung ini harus road show keliling Indonesia. Diusung oleh LA Lights dalam tema “Fully Loaded”, mereka bukan sekadar manggung di kota-kota besar, tetapi juga hingga ke pelosok. Yeah, posting kali ini sekadar bagi-bagi cerita, karena saya berkesempatan mengiringi perjalanan Peterpan untuk konser dari kota Banjarmasin di Kalsel ke kota Muara Teweh di Kalteng, Senin malam kemarin.

Berbincang-bincang dengan semua personel Peterpan, satu pesawat pergi-pulang, satu hotel (pasti tidak satu kamar hehehe) dan satu meja makan. Kepada istri saya bilang, kalau terjadi sesuatu di pesawat, saya kan bakal ikutan beken – setidaknya karena bersama Peterpan. Syukurlah, semua berjalan lancar.

***

Anak-anak muda asal Bandung ini menutup show di Kalimantan dengan manggung di Teweh, kota yang bila ditengok dalam peta berada persis di tengah-tengah pulau Kalimantan.

Istirahat seharian usai manggung di Banjarmasin, Peterpan harus berangkat pagi-pagi ke Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin untuk menuju Muara Teweh. Senin (21/11), dengan mencarter pesawat Cassa 212 beregister PK VSA milik PT Dirgantara Air Service (DAS), pesawat dijadwalkan take off menuju Bandara Beringin Muara Teweh pukul 7 pagi lewat sedikit.

Dahsyatnya magnet popularitas Peterpan, bahkan sepagi itu sudah cukup banyak penggemar mereka menunggu di bandara. Rata-rata ingin foto bersama dan meminta tandatangan. Ariel, Lukman, Uki, Reza, Indra dan Andika dengan baik hati bergantian melayani mereka. Namun ketika suasana semakin crowded karena serbuan penggemar bertambah, para personel Peterpan digiring menuju VIP Lounge. Di lounge pun masih ada yang nekat menerobos masuk. Sampai akhirnya Ariel cs “diamankan” di ruang foot reflexy yang sedikit lebih tertutup.

Tak lebih 10 menit duduk di lounge, pesawat sudah siap berangkat. Bagi personel Peterpan, menumpang pesawat kecil seperti Cassa adalah hal biasa. Maklum, mereka sering juga terbang rute Jakarta-Bandung dengan pesawat kecil jenis ini. Karena itu, mereka tampak enjoy, masuk ke kabin pesawat sambil terus bercanda. Dodot, salah seorang kru manajemen Peterpan malah sempat bergaya bak pramugari mengajarkan cara memakai sabuk pengaman.

Terbang sepagi itu tentu saat yang baik untuk melanjutkan tidur. Tak heran, dalam hitungan menit, sebagian besar penumpang, termasuk anak-anak Peterpan, hanyut dalam lelap. Saya sulit memejamkan mata karena suara mesin pesawat lumayan mengganggu. Karena itu saya memilih menikmati pemandangan di luar jendela pesawat – sekaligus memotret tentu saja.

Bagi personel Peterpan, perjalanan ke Muara Teweh, meskipun dengan pesawat (bayangkan, 12 jam bila lewat darat!) memang cukup menguras tenaga. Maklum, hari-hari sebelumnya mereka dikejar jadwal yang sangat padat. Bayangkanlah betapa lelahnya: seusai konser di Pontianak (16/11), mereka harus balik lagi ke Jakarta untuk menghadiri acara Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2005 di JCC (18/11). Acara AMI Awards yang mendapuk Peterpan berhak atas 7 penghargaan itu berlangsung hingga larut malam, sementara subuh sebelum pukul 6 pagi mereka sudah harus stand by di bandara Soekarno Hatta untuk terbang ke Banjarmasin dengan flight pagi. Setelah istirahat sebentar, malamnya mereka harus konser di stadion 17 Mei.

“Ya… jadwalnya memang diatur padat supaya waktunya cukup. Kami sih kuat-kuat saja karena memang enjoy melakukan semua ini. Yang penting setiap ada kesempatan istirahat, kami istirahat,” kata Ariel, ketika saya tanya bagaimana mereka menjaga stamina. Usai konser di Teweh mereka terbang lagi ke Banjarmasin untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta, lantas pada hari yang sama harus ke Pekan Baru untuk konser di sana.

Padatnya jadwal membuat mereka tak bisa menyembunyikan lelah. Hebatnya, anak-anak muda ini memang tampak energik dan mencintai pekerjaannya. Mungkin rasa lelah itu terbayar oleh kenyataan bahwa mereka di usia semuda sekarang adalah artis top yang lagi naik daun, kaya prestasi, laris order dan karena itu tentu saja berduit.

Satu jam lebih 15 menit telah berlalu, ketika pesawat mulai terbang rendah menuju bandara. Lekuk-lekuk sungai yang membelah kota Muara Teweh tampak cantik. Pesawat mendarat dengan sempurna dan membangunkan para penumpang yang tertidur. Pilot dan copilot tak ketinggalan menyalami Ariel, sekaligus mengajak foto bareng. Di luar, ketika pintu pesawat dibuka, puluhan penggemar Peterpan telah menunggu dengan HP berkamera di tangan kanan dan kertas plus spidol di tangan kiri.

Yang luar biasa, penggemar yang berdesak-desakan itu tidak semuanya ABG. Sebagian besar malah ibu-ibu. Pemandangan serupa terjadi ketika kami tiba di penginapan, melakukan check sound, hingga saat perjalanan pulang. Pas konser? Jangan ditanya… pastilah mereka dikerubuti.

Eh, sedikit bocoran… ada juga lho yang ngotot minta tandatangan dan foto bareng sama saya — dan saya dengan cuek mengiyakan saja. Entahlah, mungkin karena mereka melihat sesungguhnya saya lebih punya tampang artis daripada Ariel cs hehehe…

Sabtu, 20 Februari 2010

ASAL MULA DANAU




Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.
Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.
Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.
Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.
Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.
Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, “Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing.”
Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.
Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih. Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.
Putri pun segera makan sirih seraya berucap, “Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya.” Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.
Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.
(SELESAI)

Jumat, 19 Februari 2010

SEJARAH




Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[1] Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Daftar isi
1 Etimologi
2 Klasifikasi
3 Catatan sejarah
4 Sejarah dan prasejarah
5 Historiografi
6 Metode kajian sejarah
7 Belajar dari sejarah
8 Lihat pula
9 Referensi

Etimologi
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Klasifikasi
Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.
Ada banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, antara lain:
Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
Berdasarkan wilayah (geografis).
Berdasarkan negara (nasional).
Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).
Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak dijelaskan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah ilmu lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut sebagai Bapak Sosiologi mengejek sejarah sebagai "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.
Banyak orang yang mengkritik ilmu sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", artinya sejarah hanya dipandang sebagai pengetahuan belaka, bukan sebagai ilmu. Sebenarnya, pendapat ini kurang bisa diterima akal sehat karena sejarah mustahil dapat diulang walau bagaimana pun caranya karena sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, ilmu sejarah terus berkembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran ilmu.
Catatan sejarah
Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara (yang sering disebut sebagai "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periodeyang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Ada banyak alasan mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: alasan administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), alasan politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), alasan keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.
Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Metode ini disebut dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus dilakukan oleh sejarawan saat dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
Wawancara juga dipakai sebagai sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis baik dalam pemilahan narasumber sampai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.
Sejarah dan prasejarah
Sejarah manusia dan prasejarah
Kotak ini: lihat • bicara • sunting

↑ sebelum Homo (Pliocene)

sistem tiga zaman prasejarah

Zaman batu
>> Paleolitikum bawah: Homo, Homo erectus,
>> Paleolitikum tengah: awal Homo sapiens
>> Paleolitikum atas: perilaku modernitas
>> Neolitikum: peradaban
Zaman perunggu
>> Near East | India • Europe • China • Korea
Zaman besi
>> Bronze Age collapse • Ancient Near East • India • Europe • China • Japan • Korea • Nigeria

Sejarah
Catatan terlama (2500–500 BCE)
Zaman purbakala (500 BCE–500 CE)
Zaman pertengahan (500–1500)
Modern permulaan (1500–1800)
Modern (1800 to present)
Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diceritakan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan jumlah akademik profesional serta pembentukan cabang ilmu pengetahuan yang baru sekitar abad ke-19 dan 20, terdapat pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang ilmu sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menawarkan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak ahli sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang ilmu pengetahuan ini termasuk dalam ilmu sejarah, karena penelitian yang dilakukan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dikemukakan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk mengelompokkan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.
Pada abad ke-20, pemisahan antara sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Ahli sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dar sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti menggunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Semuanya membutuhkan bermacam-macam sumber. Di samping itu, ahli prasejarah seperti Vere Gordon Childe menggunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang biasanya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik karena mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.
Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakangan ini, pemisahan antara sejarah dan prasejarah sebagian besar telah dihilangkan.
Sekarang, tidak ada yang tahu pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah diketahui sebagai ilmu yang mempelajari apa saja yang diketahui tentang masa lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak ada pemisahan antara sejarah dan prasejarah, ada bidang ilmu pengetahuan baru yang dikenal dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi di masa lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima sebagai sumber yang sah oleh kebanyakan ahli sejarah.
Historiografi
Historiografi adalah adalah ilmu yang meneliti dan mengurai informasi sejarah berdasarkan sistem kepercayaan dan filsafat. Walau tentunya terdapat beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling besar di antaranya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.
Ada pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang dikenal dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Ada beberapa ahli sejarah yang menggunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang ada apabila suatu kejadian tidak berlangsung atau malah sebaliknya berlangsung. Hal ini mirip dengan jenis cerita fiksi sejarah alternatif.
Metode kajian sejarah
Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan metode kajian sejarah antara lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para ahli sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih menggunakan narasi kronologis yang lebih realistik.
Ahli sejarah dari Perancis memperkenalkan metode sejarah kuantitatif. Metode ini menggunakan sejumlah besar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.
Ahli sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kelompok sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.
Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya dilakukan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor bidang sejarah modern dari Univeritas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk masyarakat.
Belajar dari sejarah
Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.
Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."
Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam pemikirannya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya."
Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula berkata "Sejarah akan baik padaku, karena aku akan menulisnya." Tetapi sepertinya, ia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan menjadi lebih berkuasa dari taklukannya. Oleh karena itu, ia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa benar.
Pandangan yang lain lagi menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh masalahnya sendiri sehingga gagal melihat gambaran secara keseluruhan.
Masih ada pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian di masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian di masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.

7 keajaiban dunia

Tujuh Keajaiban Dunia



Tujuh Keajaiban Dunia Kuno
Tujuh Keajaiban Dunia biasanya menunjuk ke Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Pencetus awal daftar ini adalah Antipater Sidon, yang membuat daftar struktur dalam sebuah puisi (sekitar 140 SM).
"Aku telah melihat tembok Babilonia yang agung yang di atasnya terbentang jalanan untuk kereta-kereta perang, dan patung Zeus di Alfeus, dan taman-taman gantung, dan Kolosus Matahari, dan karya besar yang membangun piramida-piramida tinggi, serta kuburan yang besar dari Mausolus; namun ketika aku melihat rumah Artemis yang menjulang ke awan-awan, yang lain itu semuanya kehilangan keindahannya, dan aku berkata, 'Tengoklah, selain Olympus, Matahari tidak pernah lagi melihat apapun yang sedemikian agung.'" (Antipater, Greek Anthology IX.58)
Sejarawan Herodotus, orang pintar Callimachus dari Kirene (kira-kira 305 SM - 240 SM), teknisi Filon dari Bizantium telah membuat daftar yang lebih awal namun tulisan-tulisan ini tidak ada yang terselamatkan, kecuali hanya sebagai referensi.
Enam set Tujuh Kejaiban
Ada beberapa pertentangan di antara sumber mengenai Tujuh Keajaiban Dunia, dan dengan alasan yang cukup baik. Setiap zaman telah menambah beberapa pencapaian dan penemuan, memberikan kita banyak keajaiban untuk dilihat dan dikagumi. Banyak orang beranggapan ada enam set Keajaiban Dunia.
1. Keajaiban Dunia Kuno
2. Keajaiban Dunia Pertengahan
3. Keajaiban Dunia Alami
4. Keajaiban Dunia Bawah Air
5. Keajaiban Dunia Modern
6. 7 Keajaiban Dunia Baru
Keajaiban Dunia Kuno
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, dengan Pharos Aleksandria, berasal dari zaman Pertengahan. Menurut daftar Antipater tertulis Tembok Babylon dan bukan menara lampu. Dalam urutan sesuai huruf:
1. Colossus Rodos — patung Helios yang sangat besar, dibuat sekitar tahun 292–280 SM oleh Chures, sekarang Yunani.
2. Taman Gantung Babilonia — dibuat oleh Nebukadnezar II, sekitar abad ke-8 SM–abad ke-6 SM, sekarang Irak.
3. Mausoleum Mausolus — makam Mausolus, satrap Persia, Caria, dibuat pada tahun 353–351 SM, di kota Halicarnassus, sekarang Bodrum, Turki.
4. Mercusuar Iskandariyah — mercusuar dibangun sekitar tahun 270 SM di pulau Pharos dekat Alexandria pada masa pemerintahan Ptolemeus II oleh arsitek Yunani Sostratus, sekarang Mesir.
5. Piramida Giza — dipakai sebagai makam untuk firaun Mesir Khufu, Khafre, dan Menkaure, sekarang Mesir. Dibangun pada dinasti ke-4 Mesir (sekitar 2575– sekitar 2465 SM)
6. Patung Zeus — berada di Olympia, dipahat oleh pemahat Yunani Fidias, kira-kira 457 SM sekarang Yunani.
7. Kuil Artemis — 550 SM, di Efesus, sekarang Turki.
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno


Piramida Agung Giza • Taman Gantung Babilonia • Patung Zeus di Olympia • Kuil Artemis
Mausoleum Mausolus • Colossus Rodos • Mercusuar Iskandariyah


Dua dari masing-masing keajaiban dunia sekarang berada di wilayah Yunani, Mesir, dan Turki, dan satu berada di Irak. Satu satunya keajaiban dunia kuno yang masih bertahan adalah pembuatan pertama, Piramid Giza. Keajaiban dunia kuno yang berumur paling pendek adalah Colossus of Rhodes, yang hanya bertahan selama 56 tahun sebelum dihancurkan oleh gempa bumi. Ada beberapa perdebatan tentang apakah Taman Gantung Babilonia pernah dibangun.
Keajaiban Dunia Pertengahan
Setelah keruntuhan peradaban kuno, ingatan akan keajaiban dunia kuno yang hancur perlahan menghilang. Kaum cerdik-pandai dan filsuf meninjau ulang dan menulis kembali daftar keajaiban, menghilangkan yang lama dan menggantikannya dengan "yang baru dibuat" sementara kisah mereka menyebar. Setelah beberapa abad sebuah konsensus muncul dalam bentuk daftar Tujuh Keajaiban Pikiran Pertengahan:
1. Katakombe Kom el Shoqafa
2. Colosseum
3. Tembok Besar China
4. Hagia Sophia
5. Menara miring Pisa
6. Menara porselen Nanjing (Nanjing, Cina)
7. Stonehenge (Skotlandia, Britania Raya)
Keajaiban alam
Sama dengan daftar keajaiban dunia lainnya, tidak ada kesepakatan akan daftar tentang keajaiban alam dunia. Salah satu dari daftar keajaiban dunia alami disusun oleh CNN:[1]
1. Grand Canyon
2. Great Barrier Reef
3. Pelabuhan Rio de Janeiro
4. Mount Everest
5. Northern Lights
6. Volkano Paricutín
7. Air terjun Victoria
Keajaiban bawah air
Meskipun keajaiban dunia bawah laut adalah keajaiban dunia alami dan tidak dibuat oleh manusia; keajaiban di bawah ini bisa berada di dalam laut, di bawah permukaan laut, atau dikelilingi oleh perairan.
1. Karang Penghalang Belize
2. Deep-Sea Vents
3. Kepulauan Galapagos
4. Karang Penghalang Besar
5. Danau Baikal
6. Laut Merah Utara
7. Palau
Keajaiban modern
Banyak orang sudah menyusun daftar Keajaiban dunia modern (Sekarang). Daftar yang paling umum adalah:
1. Terowongan Channel (Britania Raya dan Perancis)
2. Menara CN (Toronto, Kanada)
3. Empire State Building (New York, Amerika Serikat)
4. Jembatan Golden Gate (San Francisco, AS)
5. Dam Itaipu (Brazil dan Paraguay)
6. Borobudur (Indonesia)
7. Terusan Panama (Panama)
7 Keajaiban baru
Sebuah projek tentang 7 keajaiban dunia secara luas. Pada tanggal 7 Juli 2007 terpilih 7 Keajaiban dunia baru dengan suara terbanyak[2] yaitu:
Keajaiban Simbol Lokasi Gambar
Tembok Besar Tiongkok
Perlindungan, Terus Menerus Republik Rakyat Cina


Petra
Teknik, Perlindungan Jordan


Patung Kristus Penebus
Penerimaan, Keterbukaan Rio de Janeiro, Brazil


Machu Picchu
Komunitas, Dedikasi Cuzco, Perú


Chichén Itzá
Pemujaan, Ilmu Pengetahuan Yucatán, Mexico


Colosseum
Kesenangan, Penderitaan Roma, Italy


Taj Mahal
Cinta, Hasrat Agra, India


Piramid Giza
(Kandidat Kehormatan, karena satu-satunya dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang masih ada) Tidak Punah, Keabadian Kairo, Mesir


Finalis 7 Keajaiban Dunia Baru
21 finalis[3], disusun secara alfabet dan dengan simbol yang diasosiasikan adalah:
Keajaiban Simbol Lokasi Gambar
Acropolis
Peradaban, Demokrasi Athena, Yunani


Alhambra
Harga Diri, Dialog Granada, Spanyol


Angkor Wat
Keindahan, Suaka Angkor, Kamboja


Chichen Itza
Pemujaan, Ilmu Pengetahuan Yucatán, Mexico


Patung Kristus Penebus
Penerimaan, Keterbukaan Rio de Janeiro, Brazil


Colosseum
Kesenangan, Penderitaan Roma, Italy


Moai
Misteri, Keluarbiasaan Pulau Paskah, Chili


Menara Eiffel
Tantangan, Kemajuan Paris, Perancis


Tembok Besar Tiongkok
Perlindungan, Terus Menerus Republik Rakyat Cina


Hagia Sophia
Keyakinan, Penghormatan Istanbul, Turki


Biara Kiyomizu
Kejelasan, Ketenangan Kyoto, Jepang


Kremlin, Lapangan Merah, dan Katedral Saint Basil
Pertahanan, Simbolik Moskow, Rusia



Machu Picchu
Komunitas, Dedikasi Cuzco, Perú


Istana Neuschwanstein
Fantasi, Khayalan Füssen, Jerman


Petra
Teknik, Perlindungan Jordan


Piramid Giza
Ketidakpunahan, Keabadian Kairo, Mesir


Patung Liberty
Kemurahan hati, Harapan New York City, Amerika Serikat








Kamis, 18 Februari 2010

gambar